BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Semua tulisan pasti mempunyai kaidah
termasuk al-Qur’an ia mempunyai kaidah-kaidah dalam penulisannya. Dasar tulisan
di dalam al-Qur’an adalah tanpa tambahan, pengurangan, perubahan, penggantian
disertai perhatian akan permulaan dan pemberhentiannya, serta pisah dan
bersambungnya. Para imam atau ulama ahli al-Qur’an telah merumuskan dasar-dasar
kaidah penulisan al-qur’an (imla’).
Semua sudah tidak asing dengan
bahasa arab di al-Qur’an tetapi di dalamnya terdapat perbedaan-perbedaan dalam
tata bahasa atau kaidah penulisannya. Termasuk salah satunya pengurangan
huruf-huruf dalam tulisan. Di dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan
contoh-contohnya serta penjelasannya.
Penjelasan tentang huruf-huruf yang
di buang dalam tulisan al-Qur’an dirasa sangat sedikit dan buku-buku yang
menjelaskannya terasa sangat kurang karena mayoritas buku-bukunya masih
berbahasa arab.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa sajakah
huruf-huruf yang di buang dalam tulisan?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
huruf-huruf yang di buang dalam tulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KAIDAH-KAIDAH
TULISAN MUSAHAF
Dasar pokok
tulisan adalah tulisan sesuai dengan apa yang diucapkan tanpa tambahan,
pengurangan, perubahan, penggantian disertai perhatian akan permulaan dan
pemberhentiannya, serta pisah dan bersambungnya. Para ulama telah menyusun
dasar-dasar dan kaidah-kaidah tulisan tersebut. Penulisan mushaf induk
terkadang berbeda dengan dasar-dasar dan kaidah-kaidah itu. Oleh karena itu,
dikatakan, “Dua tulisan yang tidak disamakan, tulisan mushaf dan tulisan ‘arūḍ.
Adapun tulisan yang pertama, karena pegangannya adalah riwayat
hadis, bukan pelafalan yang diucapkan (malfūẓ manṭūq). Sedangkan tulisan
kedua, karena pegangannya adalah pertimbangan dalam ucapan yang dilafalkan (manṭūq
malfūẓ). Permasalahan tulisan ini terangkum dalam enam kaidah: pembungan,
penambahan, hamzah, penggantian, waṣal-faṣl (sambung-pisah) dan
tulisan yang mencakup dua qiraat mutawatir dan ditulis dengan salah satunya.
B.
PEMBUANGAN (AL-HADZF
) HURUF-HURUF
1. Pembuangan Alif ( الألف)
a.
Pembuangan alif
pada Ya Nida (يا
) atau ya panggilan seperti contoh: يَايهَاالناسُ , يَرَبِّ
b.
Pembuangan alif
pada Hak tanbih , contoh:
هأَنْتُمْ
c.
Pembuangan alif
pada tengah bebera kata baik berupa kata benda, nama,
atau jama’. Contoh: نريك, صلح, كتب, السموات, العلمين,
d.
Pembuangan alif
pada awal kata. Contoh: لئيكة
e.
Pembuangan alif
pada akhir kata.Contoh جاءو, وباءو, وعتو, سعو, تبوءو, أيه المؤمنون
f.
Pembuangan alif
wasal pada tengah beberapa kata. Contoh:بسم الله الرحمن الرحيم, بسم الله مجريها ومرسها, وسئل, فسئل, فأتوا
بسورة
Dalam
kitab al-Miqna’, Al-Dani menjelaskan bahwa pembuangan alif tersebut
berfungsi untuk meringkas kata. Sedangkan pada basmalah, pembuangan
lebih sekedar banyaknya penggunaan.
2. Pembuangan Ya’ (الياء)
a.
Pembuangan ya
di tengah-tengah beberapa kata. Contoh: إبرهــم, النبيــن, الأميــن, إلــفهم, ولي الله
b.
Pembuangan ya
pada akhir beberapa kata sebagai berikut:
1). pembuangan ya mutakallim wahdah karena pembacaan kasroh huruf sebelumnya sudah dirasa cukup. Hal ini sebagaimana pedapat Al-Dani dalam kita al-Miqna’ meskipun menurutku, pembuangan itu masih menyisakan misteri yang perlu pengajian lagi. contoh :
2). pembuangan
Ya asli pada kata fi’il. Contoh: يوم يأت, , واليل إذا يسر, ننج المؤمنين.
3). pembuangan
Ya asli pada kata isim. Contoh: فهو
المهتد, بالواد, الجوار, الداع, غير باغ ولا عاد.
3. Pembuangan Wawu (الواو)
a. Pembuangan
wawu pada keempat kata fi’il ( kata kerja) dalam tingkat
rafa’. Yaitu: ويدع الإنسان بالشرّ دعاءه
بالخير dalam
surat al-`Isrā`, ويمحُ اللهُ الباطلَ dalam surat al-Shūrā, يوم يدعُ الداعِ إلى شيئٍ نُكُرٍdalam
surat al-Qamar dan سندعُ الزبانية dalam surat `Iqra`
b. Pembuangan
wawu pada akhir kata benda yang terdapat pada surat al-Tahrim
ayat empat yaitu: وصلح المؤمنين . kata itu asalnya adalah وصلحوا المؤمنين
. menurtu al-Dani kata itu adalah kata tunggal yang bermakna
jama’. Namun menurut pendapatku, pembuangan ini menunjukkan
kecepatan dan kesatuan orang yang mukmin yang salih
c. Pembuangan
wawu di tengah kata kerja yang ada pada surat al-Munafiqun
ayat sepuluh yaitu وأكن من الصالحين .
kata itu aslinya adalah وأكون من الصالحين pembuangan
ini senada dengan pembuangan tak dan pengidghomannya
pada huruf Shod yang terdapat pada kata kerja
sebelumnya yaitu فأصدق
وأكن من الصالحين .
hal itu menunukkan betapa cepatnya kedua perbuatan itu
dilakukan ( bersedekah dan bertransformasi
menjadi orang yang shalih).
d.
Pembuangan wawu
yang merupakan bentuk hamzah. Contoh: الرءيا, رءياك, رءيــي, وتئوى, تئويه .
menurut al-Dani pembuangan ini adalah untuk menunjukkan
hakikat. bahwa pembuangan ini mengindikasikan cepatnya
peristiwa yang terdapat pada makna kata tersebut.
e.
Pembuangan
salah satu dari dua wawau karena dirasa cukup dengan
menulis salah satunya saja ketika wawu yang kedua merupakan
tanda jama’ atau masuk ke dalam bentuk kata. Contoh wawu
yang merupakan tanda jama’ adalah لا تلون, لا يستون . sedangkan contoh wawu yang merupakan
bagian kata adalah ما وري, الموءدة, داود.,
pembuangan wawu di sini menunjukkan cepatnya kejadian,
kukuhnya kesatuan, dan hubungan makna kata tersebut.
Hal ini disesuaikan dengan kontek kalimatnya.
4.
Pembuangan Lam (لام)
Pembuangan
lam dari tengah kata seperti contoh kata واليل dan الذى di
seluruh al-Quran.
KESIMPULAN
Pembuangan
(al-hadzaf) merupakan salah satu kaidah rasm al-Qur’an. Adapun huruf-huruf al-hadzaf
yaitu : ا, ي, و, ل . Pembuangan huruf ini di lakukan karena pertimbangan
pelafalan (Mantuq Malfuz) agar mempermudah pembacaan dan penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Imam
Abu Amr ad-Dani. w.444 H . Al-Muqni. tt.th
Mur tadlo. Tulisan dan Penulisan Al-Qur’an. Dapat di akses pada http://kaweruh99.blogspot.co.id/ di akses di Banjarmasin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar