BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan
salah satu usaha untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang di perlukan
untuk mementingkan kelangsungan hidup serta mencapai tujuan hidup. Perkembangan
dunia tekhnologi sangat cepat pada sejak dimulainya era millennium.
Perkembangan itu salah satunya di tandai dengan adanya Laptop maupun LCD
Projector. Dengan adanya tekhnologi masa kini, bisa di gunakan atau di
manfaatkan sebagai alat untuk komunikasi yang Edukatif.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Identifikasi
penulisan makalah ini agar pendidik dengan peserta didik dapat mengadakan
komunikasi dengan baik. Perlu kita ketahui bahwa komunikasi itu bersifat khusus
yaitu bersifat Edukatif. Persoalannya bukan hanya menyampaikan pikiran-pikiran secara
cekatan, tetapi menyampaikan pikiran-pikiran yang mendidik dengan cekatan.
C.
FOKUS
JUDUL
Fokus judul pada makalah ini di arahkan pada perkembangan tekhnologi
pada masa kini yang di gunakan untuk Komunikasi yang Edukatif antara pendidik
dengan peserta didik. Di mana Tekhnologi ini sangat memudahkan bagi pendidik
dalam berkomunikasi dengan peserta didik.
D.
RUMUSAN
MASALAH
Apa yang di maksud dengan Komunikasi Edukatif, dan bagaimana membangun Komunikasi
Edukatif yang baik antara pendidik dengan peserta didik. Sehingga dalam
berkomunikasi peserta didik dengan mudah menerima pesan ataupun informasi yang
di sampaikan oleh pendidik.
E.
TUJUAN
MASALAH
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui apa yang di maksud dengan Komunikasi
2. Untuk
menambah wawasan tentang Komunikasi Edukatif dalam tekhnologi pembelajaran
3. Untuk
mengetahui bagaimana membangun Komunikasi Edukatif yang baik antara pendidik
dengan peserta didik
F.
METODE
PENULISAN
Dalam
penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan dan media
internet untuk mengumpulkan bahan-bahan yang berkenaan dengan judul pembahasan
yang akan di persentasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI EDUKATIF
Proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media
dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum,
sumber pesannya bias guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosuder
media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga
guru.
Pengertian komunikasi telah
banyak di buat oleh beberapa pakar komunikasi yang didasarkan pada latar
belakang pengetahuan yang dimiliki. Perbedaan
definisi yang dirumuskan tersebut terjadi karena komunikasi didefinisikan oleh
pakar dengan disiplin ilmu yang beragam pula seperti psikologi. Linguistik,,
matematika, elektronika dan sebagainya.
Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi
Pedesaan Amerika, memberi pengertian komunikasi sebagai suatu “proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”, Dengan
demikian, jika suatu komunikasi terjadi antara manusia, maka pross transfer ide
akan terjadi yang akan berpengaruh terhadap perubahan pandangan fikiran dan
tingkah laku seseorang terhadap sesuatu. Selanjutnya Rogers dan D. Lawrence
Kincaid mendefinisikan, “komunikasi sebagai suatu proses di mana dua atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada giliranya nanti akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Harold D Laswell mengemukakan bahwa
manusia memerlukan komunikasi karena disebabkan tiga hal yaitu:
(1) hasrat manusia untuk
mengontrol lingkungannya,
(2) upaya manusia untuk
beradaptasi dengan lingkungannya,
(3) upaya untuk melakukan
transformasi warisan sosialisasi.
Ketiga kepentingan tersebut oleh manusia
yang menjadi dasar kebutuhan manusia akan komunikasi. Keinginan manusia
untuk dapat mengontrol lingkungan dapat dilakukan jika manusia melakukan
komunikasi untuk mengetahui seluk beluk lingkungannya untuk dapat dimanfaatkan,
dipelihara serta untuk dapat menghindari ancaman terhadap kehidupan manusia
sendiri. Selain itu manusia membutuhkan komunikasi karena manusia memiliki
keinginan untuk dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan
kehidupannya.
Selain pengertian yang diberikan para
pakar dengan latar belakang ilmu masing-masing tersebut, terdapat sebuah
definisi yang dibuat oleh Kelompok Sarjana Komunikasi, dengan konsentrasi studi
komunikasi antara manusia (human communication) bahwa, “Komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya
dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi
untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah
sikap dan tingkah laku itu”
Proses komunikasi berlangsung pada suatu
komunitas baik umum maupun khusus, termasuk pada kegiatan pembelajaran dalam
kelas. Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran terjadi antara guru dengan siswa
dengan mengkomunikasikan pesan berupa ide atau gagasan atau materi pelajaran.
Proses komunikasi tersebut diharapkan dapat berimplikasi pada kemampuan siswa
untuk mentransfer pengetahuaan yang dikomunikasikan guru selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu, komunikasi merupakan
faktor penting dalam lingkungan pendidikan dewasa ini, sebab kehadiran komunikasi merupakan syarat
utama terjadinya hubungan antara seorang dengan seseorang yang lain, guru
dengan siswa, guru dengan guru, guru dengan orang tua dan lain sebagainya. Meskipun
beberapa kalangan pembelajar meragukan kemampuan “komunikasi” sebagai
satu-satunya alat yang dapat dipergunakan dalam menyelesaikan berbagai macam
masalah belajar siswa. Namun untuk meyakinkan ketepatan penyelesaian masalah
tersebut, maka penerapan komunikasi antara pribadi guru dengan siswa sebagai
suatu kegiatan yang tepat, karena memandang guru sebagai person yang
dinamik dan selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. CARA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK
Berdasarkan pengertian komunikasi yang
ungkapkan para pakar menurut disiplin ilmu masing-masing, maka proses
komunikasi adalah interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok yang lain baik secara langsung atau tidak langsung
untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirm (komunikator) kepada penerima pesan
(komunikan). Dalam komunikasi tersebut akan dianggap efektif apabila terjadi
perubahan sikap dan keyakinan dari komunikan sesuai harapan komunikator. Akan
tidak efektif apabila terjadinya interaksi yang tidak membawa perubahan sikap
atau keyakinan dari komunikan sesuai harapan komunikator, walaupun telah
terjadi proses komunikasi.
Komunikasi Edukatif dalam pembelajaran
menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan
pembelajaran. Pada dasarnya komunikasi adalah merupakan proses penyampaian
informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi
berlangsung dengan baik jika komunikator menyampaikan informasi atau pesan
kepada penerima dengan cara yang baiK atau menggunakan media komunikasi agar
pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima
pesan (audience).
Sekolah sebagai
salah lembaga pendidikan formal tempat berkomunikasi, dan personil guru
sebagai komunikator, diharapkan mencurahkan sebagian besar energinya dalam
membantu siswa mengungkapkan fakta-fakta dan menghubungkan satu dengan yang
lainnya. Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswanya menjadi salah satu
komponen dalam profesionalitasnya sebagai tenaga pendidik, karena guru-siswa
selalu berinteraksi secara pribadi yang mengkomunikasikan sikap dan perasaan.
Sikap dan perasaan guru akan tercetuskan dalam kata-kata dan
tindakan–tindakannya yang nonverbal seperti sikap badan, isyarat, raut muka,
kontak mata dan nada bicara. Semakin jelas bahwa tuntutan utama pada pihak guru
adalah kemampuan mengaplikasikan diri sebagai komunikator yang handal, dan
wujudnya adalah komunikasi antar pribadi yang merupakan senjata ampuh dalam
memecahkan segala macam kesulitan belajar siswa.
Namun intensitas
antar pribadi setiap guru dan siswa ini adalah sangat bervariasi, sehingga
perlu diketahui penyebabnya dan alternatif pemecahannya. Konsep ini dilatar
belakangi pemikiran bahwa alternatif terbaru dalam pengelolaan pendidikan adalah menekankan kepada kemandirian dan kreativitas guru
dan siswa, serta bukan hanya berfokus pada penyediaan faktor input pendidikan, tetapi yang diutamakan adalah proses komunikasi dalam
pendidikan.
Tinggi rendahnya
mutu pendidikan sesungguhnya tergantung tanggung jawab segenap bangsa, namun
sorotan masyarakat dan berbagai media massa, senantiasa diasumsikan sebagai
penyebab utama adalah kualitas guru sebagai komunikator pembelajaran. Karena
tidak dapat disangkal bahwa pendidikan bergantung pada kegiatan komunikasi yang
mempunyai hubungan resiprokal. Proses komunikasi pada dasarnya tidak berbeda
dengan dengan roses belajar mengajar. Oleh sebab itu prinsip-prinsip
mengajarpun dapat diterapkan dalam komunikasi. Jadi kedudukan komunikasi dalam
proses pendidikan dan pembelajaran sangat penting terutama dalam kaitannya
dengan proses penyampaian pesan pembelajaran kepada pebelajar. Penyampaian
pesan pembelajaran yang dimaksudkan dapat terjadi secara langsung (secara
lisan), dan dapat pula terjadi secara tidak langsung atau secara tertulis.
Menurut
Natawijaya, bahwa “sebagian besar interaksi antara manusia berlangsung dalam
situasi komunikasi antar pribadi. ini berarti semua aspek kehidupan dan
pergaulan mementingkan komunikasi antar pribadi. Pada bidang pendidikan pun
komunikasi antar pribadi sangat diperlukan karena komunikasi antar pribadi
merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha dan oleh karena itu jika guru
mampu berkomunikasi secara lebih efektif, dapat dipastikan bahwa ia akan mampu
mengelola kegiatan belajar mengajar secara efektif pula.
Suatu harapan
dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan peristiwa
yang seharusnya muncul setiap saat. Bahkan menurut Mulyana “kemajuan teknologi
komunikasi tidak otomatis membuat komunikasi tatap muka tidak penting, karena
bentuk komunikasi inilah dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama
kita”. Komunikasi ini dapat terjadi antara guru – siswa, atau antara siswa
dengan siswa lainnya. Keefektifan komunikasi sangatlah ditentukan dari dua
belah pihak yang berkomunikasi. Namun karena guru yang memegang kendali kelas,
maka tanggung jawab terjadinya komunikasi antar pribadi yang efektif terletak
pada kemampuan pribadi guru.
Keberhasilan para
guru mengemban tanggung jawab tersebut sangat dipengaruhi dari keterampilan
guru itu sendiri di dalam melakukan komunikasi. Kenyataan dalam bidang
pendidikan khususnya sering terjadi mis komunikasi antara guru dan siswa,
dimana para guru selalu berhadapan dengan siswa-siswi yang prestasi belajarnya
tergolong rendah. Kelompok siswa itu berpendapat bahwa penyebab utama prestasi
belajar yang rendah adalah ketidakmampuan guru membelajarkan siswa dan
pemberian nilai yang tidak adil dari guru.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses
belajar mengajar pada hakikatnya adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan.
Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen
proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun
didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bias guru, siswa, orang lain
ataupun penulis buku dan prosuder media; salurannya media pendidikan dan
penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi
Pedesaan Amerika, memberi pengertian komunikasi sebagai suatu “proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”, Dengan
demikian, jika suatu komunikasi terjadi antara manusia, maka pross transfer ide
akan terjadi yang akan berpengaruh terhadap perubahan pandangan fikiran dan
tingkah laku seseorang terhadap sesuatu. Selanjutnya Rogers dan D. Lawrence
Kincaid mendefinisikan, “komunikasi sebagai suatu proses di mana dua atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada giliranya nanti akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Harold D Laswell mengemukakan bahwa manusia
memerlukan komunikasi karena disebabkan tiga hal yaitu:
(1) hasrat manusia untuk
mengontrol lingkungannya,
(2) upaya manusia untuk
beradaptasi dengan lingkungannya,
(3) upaya untuk melakukan
transformasi warisan sosialisasi.
Komunikasi Edukatif dalam pembelajaran
menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan
pembelajaran. Pada dasarnya komunikasi adalah merupakan proses penyampaian
informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi
berlangsung dengan baik jika komunikator menyampaikan informasi atau pesan
kepada penerima dengan cara yang baiK atau menggunakan media komunikasi agar
pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima
pesan (audience).
DAFTAR
PUTAKA
Dr. Arief S.
Sadiman, M.Sc., Drs. R. Rahardjo, M.Sc., Anung Haryono, M.Sc., Rahardjito, Media Pendidikan, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2003.
Hafied Changara, Pengantar
Ilmu Komunikasi ( Rajawali
Pers : Jakarta; 1998),
Natawijaya Rachman, Psikologi
PendidikaN. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta ; 2000,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar