1 Agu 2017

Komunikasi Edukatif

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
     Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang di perlukan untuk mementingkan kelangsungan hidup serta mencapai tujuan hidup. Perkembangan dunia tekhnologi sangat cepat pada sejak dimulainya era millennium. Perkembangan itu salah satunya di tandai dengan adanya Laptop maupun LCD Projector. Dengan adanya tekhnologi masa kini, bisa di gunakan atau di manfaatkan sebagai alat untuk komunikasi yang Edukatif.

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
     Identifikasi penulisan makalah ini agar pendidik dengan peserta didik dapat mengadakan komunikasi dengan baik. Perlu kita ketahui bahwa komunikasi itu bersifat khusus yaitu bersifat Edukatif. Persoalannya bukan hanya menyampaikan pikiran-pikiran secara cekatan, tetapi menyampaikan pikiran-pikiran yang mendidik dengan cekatan.

C.    FOKUS JUDUL
     Fokus judul pada makalah ini di arahkan pada perkembangan tekhnologi pada masa kini yang di gunakan untuk Komunikasi yang Edukatif antara pendidik dengan peserta didik. Di mana Tekhnologi ini sangat memudahkan bagi pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik.

D.    RUMUSAN MASALAH
     Apa yang di maksud dengan Komunikasi Edukatif, dan bagaimana membangun Komunikasi Edukatif yang baik antara pendidik dengan peserta didik. Sehingga dalam berkomunikasi peserta didik dengan mudah menerima pesan ataupun informasi yang di sampaikan oleh pendidik.
E.     TUJUAN MASALAH
            Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Komunikasi
2.      Untuk menambah wawasan tentang Komunikasi Edukatif dalam tekhnologi pembelajaran
3.      Untuk mengetahui bagaimana membangun Komunikasi Edukatif yang baik antara pendidik dengan peserta didik

F.     METODE PENULISAN
      Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan dan media internet untuk mengumpulkan bahan-bahan yang berkenaan dengan judul pembahasan yang akan di persentasikan.







BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI EDUKATIF
    Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bias guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosuder media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Pengertian komunikasi telah banyak di buat oleh beberapa pakar komunikasi yang didasarkan pada latar belakang pengetahuan yang dimiliki. Perbedaan definisi yang dirumuskan tersebut terjadi karena komunikasi didefinisikan oleh pakar dengan disiplin ilmu yang beragam pula seperti psikologi. Linguistik,, matematika, elektronika dan sebagainya.
     Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, memberi pengertian  komunikasi sebagai suatu “proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”, Dengan demikian, jika suatu komunikasi terjadi antara manusia, maka pross transfer ide akan terjadi yang akan berpengaruh terhadap perubahan pandangan fikiran dan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu. Selanjutnya Rogers dan D. Lawrence Kincaid  mendefinisikan, “komunikasi sebagai suatu proses di mana dua atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada giliranya nanti akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
      Harold D Laswell mengemukakan bahwa manusia memerlukan komunikasi karena disebabkan tiga hal yaitu:
(1) hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya,
(2) upaya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya,
(3) upaya untuk melakukan transformasi  warisan sosialisasi.
     Ketiga kepentingan tersebut oleh manusia yang menjadi dasar kebutuhan manusia akan komunikasi. Keinginan manusia  untuk dapat mengontrol lingkungan  dapat dilakukan jika manusia melakukan komunikasi untuk mengetahui seluk beluk lingkungannya untuk dapat dimanfaatkan, dipelihara serta untuk dapat menghindari ancaman terhadap kehidupan manusia sendiri. Selain itu manusia membutuhkan komunikasi karena manusia memiliki keinginan untuk dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan kehidupannya.
     Selain pengertian yang diberikan para pakar dengan latar belakang ilmu masing-masing tersebut, terdapat sebuah definisi yang dibuat oleh Kelompok Sarjana Komunikasi, dengan konsentrasi studi komunikasi antara manusia (human communication) bahwa, “Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”



     Proses komunikasi berlangsung pada suatu komunitas baik umum maupun khusus, termasuk pada kegiatan pembelajaran dalam kelas. Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran terjadi antara guru dengan siswa dengan mengkomunikasikan pesan berupa ide atau gagasan atau materi pelajaran. Proses komunikasi tersebut diharapkan dapat berimplikasi pada kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuaan yang dikomunikasikan guru selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
     Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor penting dalam lingkungan pendidikan dewasa ini, sebab kehadiran komunikasi merupakan syarat utama terjadinya hubungan antara seorang dengan seseorang yang lain, guru dengan siswa, guru dengan guru, guru dengan orang tua dan lain sebagainya. Meskipun beberapa kalangan pembelajar meragukan kemampuan “komunikasi” sebagai satu-satunya alat yang dapat dipergunakan dalam menyelesaikan berbagai macam masalah belajar siswa. Namun untuk meyakinkan ketepatan penyelesaian masalah tersebut, maka penerapan komunikasi antara pribadi guru dengan siswa sebagai suatu  kegiatan yang tepat, karena memandang guru sebagai person yang dinamik dan selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
B.  CARA MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK
    Berdasarkan pengertian komunikasi yang ungkapkan para pakar menurut disiplin ilmu masing-masing, maka proses komunikasi adalah interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang lain baik secara langsung atau tidak langsung untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirm (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Dalam komunikasi tersebut akan dianggap efektif apabila terjadi perubahan sikap dan keyakinan dari komunikan sesuai harapan komunikator. Akan tidak efektif apabila terjadinya interaksi yang tidak membawa perubahan sikap atau keyakinan dari komunikan sesuai harapan komunikator, walaupun telah terjadi proses komunikasi.

     Komunikasi Edukatif dalam pembelajaran menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya komunikasi adalah merupakan proses penyampaian informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi berlangsung dengan baik jika komunikator menyampaikan informasi atau pesan kepada penerima dengan cara yang baiK atau menggunakan media komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan (audience).
    Sekolah sebagai salah lembaga pendidikan formal tempat berkomunikasi, dan personil guru sebagai komunikator, diharapkan mencurahkan sebagian besar energinya dalam membantu siswa mengungkapkan fakta-fakta dan menghubungkan satu dengan yang lainnya. Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswanya menjadi salah satu komponen dalam profesionalitasnya sebagai tenaga pendidik, karena guru-siswa selalu berinteraksi secara pribadi yang mengkomunikasikan sikap dan perasaan. Sikap dan perasaan guru akan tercetuskan dalam kata-kata dan tindakan–tindakannya yang nonverbal seperti sikap badan, isyarat, raut muka, kontak mata dan nada bicara. Semakin jelas bahwa tuntutan utama pada pihak guru adalah kemampuan mengaplikasikan diri sebagai komunikator yang handal, dan wujudnya adalah komunikasi antar pribadi yang merupakan senjata ampuh dalam memecahkan segala macam kesulitan belajar siswa.
     Namun intensitas antar pribadi setiap guru dan siswa ini adalah sangat bervariasi, sehingga perlu diketahui penyebabnya dan alternatif pemecahannya. Konsep ini dilatar belakangi pemikiran bahwa alternatif terbaru dalam pengelolaan pendidikan adalah menekankan kepada kemandirian dan kreativitas guru dan siswa, serta bukan hanya berfokus pada penyediaan faktor input pendidikan, tetapi yang diutamakan adalah proses komunikasi dalam pendidikan.
     Tinggi rendahnya mutu pendidikan sesungguhnya tergantung tanggung jawab segenap bangsa, namun sorotan masyarakat dan berbagai media massa, senantiasa diasumsikan sebagai penyebab utama adalah kualitas guru sebagai komunikator pembelajaran. Karena tidak dapat disangkal bahwa pendidikan bergantung pada kegiatan komunikasi yang mempunyai hubungan resiprokal. Proses komunikasi pada dasarnya tidak berbeda dengan dengan roses belajar mengajar. Oleh sebab itu prinsip-prinsip mengajarpun dapat diterapkan dalam komunikasi. Jadi kedudukan komunikasi dalam proses pendidikan dan pembelajaran sangat penting terutama dalam kaitannya dengan proses penyampaian pesan pembelajaran kepada pebelajar. Penyampaian pesan pembelajaran yang dimaksudkan dapat terjadi secara langsung (secara lisan), dan dapat pula terjadi secara tidak langsung atau secara tertulis.
    Menurut Natawijaya, bahwa “sebagian besar interaksi antara manusia berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. ini berarti semua aspek kehidupan dan pergaulan mementingkan komunikasi antar pribadi. Pada bidang pendidikan pun komunikasi antar pribadi sangat diperlukan karena komunikasi antar pribadi merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha dan oleh karena itu jika guru mampu berkomunikasi secara lebih efektif, dapat dipastikan bahwa ia akan mampu mengelola kegiatan belajar mengajar secara efektif pula.
    Suatu harapan dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan peristiwa yang seharusnya muncul setiap saat. Bahkan menurut Mulyana “kemajuan teknologi komunikasi tidak otomatis membuat komunikasi tatap muka tidak penting, karena bentuk komunikasi inilah dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama kita”. Komunikasi ini dapat terjadi antara guru – siswa, atau antara siswa dengan siswa lainnya. Keefektifan komunikasi sangatlah ditentukan dari dua belah pihak yang berkomunikasi. Namun karena guru yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi antar pribadi yang efektif terletak pada kemampuan pribadi guru.
    Keberhasilan para guru mengemban tanggung jawab tersebut sangat dipengaruhi dari keterampilan guru itu sendiri di dalam melakukan komunikasi. Kenyataan dalam bidang pendidikan khususnya sering terjadi mis komunikasi antara guru dan siswa, dimana para guru selalu berhadapan dengan siswa-siswi yang prestasi belajarnya tergolong rendah. Kelompok siswa itu berpendapat bahwa penyebab utama prestasi belajar yang rendah adalah ketidakmampuan guru membelajarkan siswa dan pemberian nilai yang tidak adil dari guru.







BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
      Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bias guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosuder media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
       Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, memberi pengertian  komunikasi sebagai suatu “proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”, Dengan demikian, jika suatu komunikasi terjadi antara manusia, maka pross transfer ide akan terjadi yang akan berpengaruh terhadap perubahan pandangan fikiran dan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu. Selanjutnya Rogers dan D. Lawrence Kincaid  mendefinisikan, “komunikasi sebagai suatu proses di mana dua atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada giliranya nanti akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
    Harold D Laswell mengemukakan bahwa manusia memerlukan komunikasi karena disebabkan tiga hal yaitu:
(1) hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya,
(2) upaya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya,
(3) upaya untuk melakukan transformasi  warisan sosialisasi.
    Komunikasi Edukatif dalam pembelajaran menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya komunikasi adalah merupakan proses penyampaian informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Proses komunikasi berlangsung dengan baik jika komunikator menyampaikan informasi atau pesan kepada penerima dengan cara yang baiK atau menggunakan media komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan (audience).











DAFTAR PUTAKA

Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc., Drs. R. Rahardjo, M.Sc., Anung Haryono, M.Sc., Rahardjito, Media Pendidikan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Rajawali Pers : Jakarta; 1998),

Natawijaya Rachman, Psikologi PendidikaN. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta ; 2000,)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar